Pada Februari 2023, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,91. Dari 90 kota IHK di Indonesia, 63 kota mengalami inflasi, sedangkan 27 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 1,85 persen dengan IHK sebesar 114,42, sementara deflasi tertinggi terjadi di Gunung Sitoli sebesar 0,98 persen dengan IHK sebesar 115,65.Inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Februari 2023 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,51 persen), kelompok kesehatan (0,44 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,29 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,26 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,17 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,09 persen), kelompok pendidikan (0,07 persen), kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,06 persen), dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,06 persen).Inflasi tahun kalender (Februari 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 0,23 persen dan inflasi tahun ke tahun (Februari 2023 terhadap Februari 2022) tercatat sebesar 5,93 persen.Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Februari 2023 antara lain beras, rokok kretek filter, kacang panjang, rokok putih, bawang merah, bawang putih, obat dengan resep, bahan bakar rumah tangga, tarif parkir, dan biskuit.Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Februari 2023 antara lain angkutan udara, tomat, ikan baung, ikan gabus, telur ayam ras, cabai rawit, kangkung, wortel, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, dan makanan ringan/snack.