Dari 82 kota pantauan IHK nasional, terdapat 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,67 persen dan deflasi tertinggi di Kota Sorong sebesar 0,92 persen.
Kota Palangka Raya dan Sampit masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,02 persen dan 0,42 persen, menempati peringkat ke-67 dan ke-21 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional.
Inflasi Kota Palangka Raya dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran kesehatan (0,81 persen), makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,68 persen) dan kelompok sandang (0,45 persen).
Inflasi Kota Sampit dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran sandang (1,25 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,97 persen) dan bahan makanan (0,60 persen).
Inflasi/deflasi Kalimantan Tengah merupakan gabungan dari dua kota (Palangka Raya dan Sampit). Selama Mei 2016 terjadi inflasi sebesar 0,17 persen. Laju inflasi tahun kalender sebesar -0,40 persen dan laju inflasi “year on year” sebesar 3,26 persen.
Inflasi/deflasi sembilan kota IHK di wilayah Kalimantan meliputi Pontianak (1,67 persen), Tarakan (0,57 persen), Sampit (0,42 persen), Singkawang (0,41 persen), Banjarmasin (0,30 persen), Balikpapan (0,13 persen), Samarinda (0,05 persen), Palangka Raya (0,02 persen), dan Tanjung (-0,19 persen).