Dari 82 kota pantauan IHK nasional, 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen dan deflasi tertinggi di Kota Jayapura sebesar 1,10 persen.
Kota Palangka Raya dan Sampit masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,20 persen dan 0,49persen, menempati peringkat ke-72 dan ke-58 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional. Inflasi Kota Palangka Raya terutama dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran sandang (0,86 persen), pendidikan, rekreasi dan olahraga (0,36 persen), serta perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar (0,34 persen). Inflasi Kota Sampit terutama dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan (1,14 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,98 persen), serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,23 persen). Inflasi/deflasi Kalimantan Tengah merupakan gabungan dari dua kota (Palangka Raya dan
Sampit). Selama Juli 2016 terjadi inflasi sebesar 0,30 persen. Laju inflasi tahun kalender sebesar 0,71 persen dan laju inflasi “year on year” sebesar 2,50 persen.
Inflasi/deflasi sembilan kota IHK di wilayah Kalimantan meliputi Kota Tanjung (1,08 persen), Balikpapan (1,03 persen), Pontianak (0,87 persen), Singkawang (0,77 persen), Banjarmasin (0,56 persen), Sampit (0,49 persen), Tarakan (0,30 persen), Palangka Raya (0,20 persen), dan Samarinda (0,20 persen).